Mahasiswa FE Sukses Raih Juara dalam Ajang SbnEF 2019
Unesa.ac.id, Surabaya - Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya patut berbangga. Mahasiswanya mendapatkan Juara III Kompetisi Karya Tulis Ilmiah SBnEF (Sharia Business and Economic Festival) 3.0. Mereka adalah Firza Oktavia Nurul Kumala dari Jurusan Ilmu Ekonomi dan Selfi Sehiling Jurusan Akuntansi. Mereka berhasil menjuarai SBnEF 3.0 dengan memperoleh peringkat ketiga dengan skor akhir 443,75. Perlombaan tersebut dilaksanakan di Indonesia Banking School (IBS) Kemang Raya 35 Jakarta Selatan 3 Desember 2019..
SBnEF 3.0 merupakan Lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional serangakain acara dari Himpunan Mahasiswa Syariah (Hima-Syariah) Indonesia Banking School. Terdapat beberapa lomba yang disuguhkan diantaranya Ratoh Jaroe, fotografi dan Sharia Business and Economic Festival 3.0 (SBnEF 3.0).
Firza selaku ketua tim menjelaskan pada rangkaian kegiatan acara SBnEF 2019 yang digelar cukup meriah. Persaingan antar peserta sangat kompetitif. lomba karya tulis ilmiah yang mengusung tema Membangun Ekonomi Syariah di Era Revolusi Industri 4.0 ini membuahkan banyak ide dan gagasan sehingga dewan juri cukup bingung menentukan pemenangnya.
“Dalam persiapan lomba yang lebih kurang 1 bulan ini tentunya ada kendala-kendala yang kami hadapi. Mulai dari menentukan ide, gagasan hingga persiapan presentasi yang akan dibuat. Pasti persaingan sangat ketat, peserta lain juga menyiapkan segalanya dengan matang. Untuk itu kami terus melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing,” ujar Firza.
Menurut Firza hal terpenting yang harus di persiapkan adalah membuat prototype dari ide yang dipresentasikan agar dewan juri percaya bahwa ide tersebut layak di implementasikan. Sedangkan saat proses perlombaan hingga tahap final Firza mengaku penilaian dewan juri juga dirasa sudah cukup baik.
“Presentasi untuk final lomba ini bersifat privasi dimana di ruangan hanya terdapat dewan juri, panitia dan LO saja, jadi antar peserta tidak dapat melihat presentasi dari peserta yang lain. Nyali kami sempat ciut melihat peserta dari universitas ternama seperti UI, Unair, dan lain-lain. Kami mencoba untuk tetap positif thinking, optimis dan kami berusaha meyakinkan diri bahwa kami mampu untuk bersaing.” Tuturnya.
Sementara itu Ahmad Ajib R., S.Pd., M.SEI. selaku dosen pembimbing mereka mengungkapkan persiapan yang dilakukan timnya dirasa sudah cukup matang. Namun ada beberapa kendala yang membuat anak asuhnya tampak grogi.
“Saya sangat mengapresiasi hasil yang diperoleh mereka. Mungkin hari ini masih juara III, semoga suatu saat terus merangkak meraih juara pertama. Semoga ini menjadi pengalaman yang baik untuk mereka melangkah lebih maju lagi,” ungkap Ajib. (why/qq)